Tuesday, October 7, 2014

MOTIF DAN POLA BATIK




 
Motif batik - adalah sebuah kreatifitas yang terlahir dari seorang pengrajin batik dengan sentuhan budaya di daerah mereka. Ditinjau dari sisi bahasa merupakan sebuah keanekaragaman yang timbul secara alamiah yang mampu melahirkan sebuah pola yang menjadi ciri khas di daerah tersebut. Ada banyak sekali pengrajin batik di indonesia dan bahkan di dunia yang secara khusus meahami pola batik yang tersebar di Indonesia, dan mereka berangsung-angsur menekuni seni batik ini dan meyakini bahwa batik dan segala sesuatu yang ada didalamnya termasuk sebagai budaya cagar alam indonesia. Hak ini dapat diketahui dari ciri khas pola batik itu sendiri yang telah direpresentasikan dalam bentuk bahan, hem, sprei, gordain , dan lain sebagainnya.
Motif batik berdasarkan daerah
Motif batik kini telah menjadi standar bagi berbagai kalangan, dengan melihat dari texturenya saja orang akan mengetahui asal motif ini. Dengan adanya keanekaragaman seperti ini sangatlah memudahkan bagi orang untuk menentukan pilihan motif yang mereka suka, dan tentunya ini dapat membantu para konsumen untuk lebih mudah lagi mencari motif  yang sejenis. Untuk memperkaya pengetahuan anda memahami pola batik Indonesia, hal ini akan dibagi berdasarkan lokasi kemunculan kerajinan batik di kota-kota di Indonesia termasuk kota Pekalongan. Berikut ini adalah beberapa motif yang telah kami bedakan dari daerah asal batik tersebut dan sedikit penjelasan singkat mengenai kemuncula, teknik dan hal – hal lain yang berkaitan dengan motif ini.
berfariasi, dan hasilnyapun beragam. Pembahasan batik banyumas dapat dibaca pada artikel lengkapnya yang membahas khusus mengenai motif Banyumas.
Motif batik Malang
Motif Batik
Batik malang terkenal dengan motif batiknya yang cenderung cerah, misalkan saja warna hijau kemudian di timpa dengan warna putih, kemudian bahan berwarna putih di timpa dengan merah. Rata – rata batik malangan ini ber pola seperti bunga dan tanaman, walaupun memang ada beberapa motif yang menggambarkan kejujuran, keberanian , dan singosari, seperti misalnya motif malangan yang hanya bermain di warna saja tanpa adanya pola yang membentuk sebuah benda.
Motif batik Pekalongan
Motif Batik
Kebanyakan motif dari pekalongan dipengaruhi oleh kebudayaan china dan ukiran – ukiran dari Cirebon yang dibawa oleh para pedagang yang singgah di Kota Pekalongan, karena letak dari kota Pekalongan sangat strategis sekali dari berbagai negara yang datang untuk sekedar menginap. Sedangkan dari cirebon banyak memperngaruhi batik di Pekalongan dalam bentuk ukiran kayu. Motif yang ada di pekalongan dibagi menjadi 7 motif baik,mereka adalah Jlamprang, buketan, terang bulan, semen, pisan bali, lung-lungan dan sekar jagad. Sedangkan bentuk batiknya lebih menyerupai bunga, binatang, dan daun – daunan.
Motif batik Solo
Motif Batik
Ciri khas batik dari solo sering disebut batik sogan aka batik yang memiliki motif berwarna kecokltan. Sedangkan motif solo yang ada sekarang ini justru diambil dari sebuah makna filosofi yang kemudian di persembahkan pada sebuah motif. Batik Solo juga masih menerapkan konsep tradisional, dan penggunaan bahan pewarnanya juga sebagian besar masih menggunakan bahan – bahan yang dihasilkan dari dalam negeri, seperti soga jawa dan bahan lainnya.

Motif batik Tasik
Motif Batik
Batik memang bukan hanya ada di daerah kepulauan jawa saja, batik kini berkembang di berbagai daerah jawa barat , bahkan bali dan dunia. Masing-masing memiliki ciri khas pada motif yang mereka ciptakan. Motif yang ada pada komunitas pebatik di tasik hampir sama dengan kota-kota lainnya, yaitu cenderung banyak bermotif alam flora dan fauna kentaldengan nuansa Parahyangan seperti burung, bunga – bungaan. Sedangkan untuk pewarnaannya, batik tasik memiliki ciri khas merah, coklat, dan hitam.

Motif batik Tulungagung
Motif Batik
Batik ini sangat berani dalam memainkan warna, warna yang banyak digunakan unduk membuat batik tulung agung adalah hitam dan coklat, jadi tidak heran apabila ketika anda berkunjung disalah satu butik batik di tulung agung, anda akan mendapati berbagai macam batik warna hitam dan coklat. Motif tulung agung seperti buket ceprik gringsing, buket ceprik pacit ungker. Motif ini merupakan salah satu dari 83 motif yang ada du Tulungagung.
Motif batik Kediri
Motif Batik
Kota Kediri salah satu kota yang juga melestarikan budaya membatik. Kota kediri juga memiliki ciri khas tersendiri dalam membuat pola dan warnanya. Tidak berbeda jauh dengan motif batik indonesia lainnya,  batik kota Kediri sangat khas dengan bulatan - bulatan kecil yang membuat betuk secara keseluruhan kain batik ini menjadi sangat elegan bila dikenakan. Memang akan terkesan demikian, bahkan apabila sudah bermain warna pasti akan sangat menarik lagi. Motif  kediri yang lainnya juga ada, cukup mengesankan dengan melihat batik yang unik dari Kediri.





Motif batik Kudus
Motif Batik
Anda seolah-olah akan merasa bahwa anda memiliki presepsi yang berbeda apabila melihat motif kudus. Pasalnya kebanyakan dari batik kudus ini berasal dari Pekalongan, jogjakarta, dan solo, yang riwayatnya dulu banyak pedagang cina yang membawa batik yang dibawa ke kota Kudus. Banyak dari warga pribumi diminta untuk membuatkan batik seperti yang dibawa oleh pedagang cina tersebut. Namun batik kudus tidak terbatas, ada beberapa motif yang berasal dari kudus yang mencerminkan kepribadian kota kudus.

MOTIF BATIK LAINYA
  1. Motif Batik Parang.[3] Motif batik ini sudah dikenal sejak Mataram Kartasura.[4] Motif batik parang memiliki nilai filofosi yang tinggi berupa petuah agar tidak pernah menyerah sebagaimana ombak laut yang tak pernah berhenti bergerak.[4] Batik Parangpun menggambarkan jalinan yang tidak pernah putus, baik dalam arti upaya untuk memperbaiki diri, upaya memperjuangkan kesejahteraan, maupun bentuk pertalian keluarga.[4] Batik parang dimasa lalu merupakan hadiah dari bangsawan kepada anak-anaknya.[4] Contohnya: Parang Klitik dan Parang Rusak.[3]
  2. Motif Batik Geometri.[3] Motif Batik Geometris adalah motif-motif batik yang ornamen-ornamennya merupakan susunan geometris.[1] Ciri ragam hias motif batik geometris ini adalah motif tersebut mudah dibagi-bagi menjadi bagian-bagian yang disebut satu “raport”.[1] Contohnya: Gambir Saketi, Limaran, Sriwedari, dan Tirta Reja.[3]
  3. Motif Batik Tumbuh-tumbuhan Melanjar.[3] Motif ini memiliki makna bahwa kesinambungan antara manusia dan alam yang indah dan harmonis, contohnya: Cokrak-cakrik, Luwung Klewer, Semen Yogya.[3]
  4. Motif Batik Tumbuh-tumbuhan air.[3] Motif ini menggambarkan peran tumbuhan air dalam kehidupan manusia, contohnya: Ganggong, Ganggong Sari.[3]
  5. Motif Batik Bunga.[3] Motif bunga dan daun secara sederhana berartikan suatu keindahan, kecantikan, dan kebahagiaan.[5] Motif yang sederhana seperti dedaunan.[5] Motif ini dapat berarti sebagai wahyu Tuhan untuk menggapai suatu cita-cita. Seperti kenaikan pangkat, penghargaan, kehidupan yang baik, dan rizki yang berlimpah.[5] Contohnya: Kembang Kenikir, Truntum.[3]
  6. Motif Batik Satwa dalam kehidupannya.[3] Ragam hias fauna merupakan bentuk gambar motif yang diambil dari hewan tertentu. Hewan pada umumnya telah mengalami perubahan bentuk atau gaya.[5] Figur-figur binatang yang ada pada batik memiliki makna yang dalam dan berbeda-beda, misalnya figur burung yang menggambarkan suatu kebebasan, figur gajah yang memiliki arti kekuatan yang besar, dan lain sebagainya.[5] Beberapa hewan yang biasa dipakai sebagai objek ragam hias adalah kupu-kupu, burung, kadal, gajah, dan ikan.[5] Ragam hias motif fauna telah mengalami deformasi namun tidak meninggalkan bentuk aslinya.[5] Contohnya: Gringsing, Sido Mukti.[3]

Pola Batik


PEMBAGIAN POLA BATIK
Pembagian pola batik disini hanyalah sebagian kecil,merupakan garis besarnya saja.Perkembangan pola batik demikian pesat mengikuti selera dan kebutuhan pasar yang naik turun.Penelitian Rouffaer pada tahun 1900 saja pernah mencatat ada sekitar 3 ribuan pola batik,itupun tidak semuanya.Pola batik dikelompokkan ke dalam dua golongan,yaitu golongan pola geometris dan non geometris.
Pembagian pola batik berdasarkan ukuran geometrisnya adalah sebagai berikut:
1.) Pola Banji
Ini merupakan salah satu pola batik yang tertua,berupa silang yang diberi tambahan garis-garis pada ujungnya dengan gaya melingkar ke kanan atau ke kiri.Motif seperti ini terkenal dalam kebudayaan kuno di seluruh dunia dengan nama swastika.DiNusantara motif ini tidak hanya terdapat pada seni batik saja,namun juga pada karya-karya seni yang lain.Kata banji,berasal dari dua suku kata yaitu ban yang artinya sepuluh dan ji yang berarti seribu,suatu perlambang murah rejeki atau kebahagian yang berlipat ganda.Pola banji ini sangat mungkin karena pengaruh kebudayaanChina.Pola banji ini nama lainnya dalam istilah Jawa adalah balok bosok(balok busuk).Dalam perkembangannya pola banji mengalami perubahan-perubahan diantaranya mendapat tambahan rangkaian daun-daunan dan bunga-bungaan.
 
pola-banji-lasem
Gambar di atas adalah pola batik banji dari daerah Lasem,Jawa Timur.



2.) Pola Ceplok
Pola yang sangat digemari,terdiri atas garis-garis yang membentuk persegi-persegi,lingkaran-lingkaran,jajaran genjang,binatang-binatang atau bentuk lain bersegi banyak.Pola ini sebenarnya merupakan stilisasi dari tumbuh-tumbuhan dan binatang,itu sebabnya banyak nama ceplok mengambil nama kembang(bunga) dan binatang.Pola ceplok juga sangat tua,ini bisa dilihat kemiripannya dengan relief-relief candi.Pola ceplok juga ada kemiripannya dengan pola ganggong.Pola ganggongmempunyai ciri khasnya berupa binatang-binatang atau silang-silang yang ujung jari-jarinya melingkar seperti benang sari bunga.


ganggong
Gambar di atas ini adalah salah satu contoh pola ganggong.


ambar_kumitir
Gambar di atas ini adalah salah satu pola ceplok yang dinamakan ambar kumitir.

  

 

 



3.) Pola Kawung
Pola ini sebenarnya agak mirip dengan pola ceplok,tetapi karena diduga motifnya lebih kuno dari pola ceplok,maka dijadikan pola tersendiri.Ada anggapan kalau pola ini diinspirasi dari belahan buah aren.Namun menurut Rouffaer,pola kawung ini berasal dari pola grinsing,suatu pola yang disebutkan dalam kitab Pararaton(kitab Para Raja),sebagai pola yang dipakai para raja jaman dahulu.Pola yang terdiri atas lingkaran-lingkaran kecil dengan sebuah titik di dalamnya tersusun seolah-olah sisik ikan atau ular,yang bisa dikombinasikan dengan motif lain.Pola ini pernah menjadi pola larangan bagi istana/kraton Jogjakarta,yang hanya boleh dipakai oleh Sultandan keluarga terdekatnya.
kawung-picis-b
Gambar di atas adalah salah satu contoh pola kawung picis


 









4.) Pola yang meniru tenunan atau anyaman

Banyak ragamnya pola yang menyerupai tenunan ini diantaranya yang terkenal adalah pola nitik.Pola ini berupa titik-titik atau garis-garis pendek yang tersusun secara geometris,membentuk pola yang meniru tenunan atau anyaman.Mereka yang mencari asal usul kata batik dari kata tik,menganggap pola ini adalah yang tertua.

tirta-teja
Gambar di atas adalah contoh pola garis yang dinamakan motif tirta teja.


   
cakar_ayam
Gambar di atas ini adalah pola batik nitik motif cakar ayam.

5.) Pola garis miring
Pola-pola yang dibentuk adalah bergaya miring.Gaya miring ini digemari dalam seni dekoratif hampir di seluruh daerah Nusantara,sehingga tidak heran jika gaya miring ini juga dikenal dalam seni batik.Pola miringnya sendiri kadang jelas kadang tidak begitu kentara.Di antara yang paling digemari adalah yang dinamakan polaparang.Ciri-ciri dari pola parang ini adalah lajur-lajur yang terbentuk oleh garis-garis miring yang sejajar berisikan garis-garis pengisi tegak dan setiap lajur terpisah dari yang lain oleh deretan ornamen yang bergaya miring juga yang dinamakanmlinjon.Kata mlinjon dipakai karena motif pemisah tadi berbentuk jajaran genjang kecil yang mirip dengan buah mlinjo.Parang sendiri mengingatkan orang pada salah satu senjata tajam khas Jawa yaitu sejenis pisau atau keris.Motif parang yang terkenal diantaranya adalah parang rusak.
Motif ini menjadi kegemaran para Raja Jawa,di Surakarta maupun di Jogjakarta,sehingga motifparang rusak juga menjadi larangan bagi orang kebanyakan.Aturan ini sekarang sudah tidak berlaku lagi bagi lingkungan di luar istana/kraton.Nama-nama jenisparang rusak ini dibedakan berdasarkan ukuran polanya.Parang rusak dengan ukuran polanya yang terkecil dinamakan Parang Rusak Klitik
batik-klithik-big
Gambar di atas adalah pola batik parang rusak klithik

parang-gendreh-solo
Yang agak besar/sedang dinamakan Parang Rusak Gendreh.


parang-barong-solo
 yang terbesar dinamakan Parang Rusak BarongParang Rusak Barong ini hanya boleh dipakai oleh Raja sendiri.Motif miring lainnya yang terkenal adalah pola Udan Liris,yang karena kehalusan motifnya yang disusun miring seakan-akan menyerupai hujan rintik-rintik

KRITIK &SARAN
https://encrypted-tbn2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcT8_h0CD1kWup3N8h3j2rPk44AITgjVKBhq6r69qfVlqRBHZijqAw


Dika dwijaya
Atau
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhlWyw523TCd7vawDAg6_mqKLtpvraXr__ADwnYxdaTiErdAgy0S4GIRGd-26Q2Oo_WLwlqBBASHMq2IoE8A4By5p0LrxySX7H7lIbaK1BVzNotiYCSLfMp1wf29W_HGh1qwXdd0WiCods/s640/gmail-logo.jpegmohdikadwijaya@gmail.com
Atau dapat dilihat di
https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSD_rqXsC0ZI8pJ9AefZ4EmOwM91l1ewtXOu2bAHdsIdAta_xnH3wdikadwijaya.blogspot.com

No comments:

Post a Comment