Sunday, November 15, 2015

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN DARI SETIAP GOLONGAN DARAH



NAMA :MOH DIKA DWIJAYA
KELAS : XI IPA 3
SMA NEGERI 1 PALU

Golongan Darah A

Kekuatan:
Mempunyai sistem kekebalan tubuh yang tinggi dan metabolisme nutrisi yang baik
Bisa menyesuaikan diri terhadap perubahan kondisi lingkungan maupun makanan yang baik

Kelemahan:
Saluran pencernaan yang sensitif
Gampang  terkena infeksi kuman, bakteri, virus dan sebagainya

Golongan Darah B

Kekuatan
Lebih tahan terhadap penyakit jantung dan kanker
Sistem kekebalan tubuh yang kuat
Sistem pencernaan yang toleran
Pola makan yang fleksibel
Sistem syaraf yang seimbang

Kelemahan:
Memiliki ketidakseimbangan tekanan terhadap auto imun virus yang lemah

Golongan  Darah AB

Kekuatan:
Terkondisi keamanan modern
Toleransi tinggi terhadap penyakit kekebalan tubuh

Kelemahan:
Saluran pencernaan yang sensitif
Toleran tinggi terhadap penyakit, sehingga mudah terkena infeksi

Golongan  Darah O

Kekuatan:
Sistem kekebalan tubuh yang overaktif
Bereaksi sangat baik terhadap stress, melalui aktifitas fisik yang intens
Memiliki memori yang kuat, percaya diri yang tinggi, keberanian, intuisi dan optimis
Mewarisi dorongan yang sukses
Kualitas kepemimpian yang kuat dan inner power yang tinggi

Kelemahan:
Adaptasi yang lemah atau tidak toleran terhadap pola makan yang sehat serta kurang dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan

sumber : blog orang lain

Mengapa Setiap orang mempunyai golongan darah berbeda-beda, seperti O, A, AB dan B


NAMA :MOH DIKA DWIJAYA
KELAS : XI IPA 3
SMA NEGERI 1 PALU




Golongan darah adalah pengklasifikasian darah dari suatu individu berdasarkan ada atau tidak adanya zat antigen warisan pada permukaan membran sel darah merah. Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel darah merah tersebut. Dua jenis penggolongan darah yang paling penting adalah penggolongan ABO dan Rhesus (faktor Rh). Di dunia ini sebenarnya dikenal sekitar 46 jenis antigen selain antigen ABO dan Rh, hanya saja lebih jarang dijumpai. Transfusi darah dari golongan yang tidak kompatibel dapat menyebabkan reaksi transfusi imunologis yang berakibat anemia hemolisis, gagal ginjal, syok, dan kematian.

Keberadaan golongan darah manusia yakni untuk menangkis penyakit menular. Namun, ketidakcocokan beberapa golongan darah sebenarnya hanyalah sebuah kecelakaan evolusi pada manusia itu sendiri.
Terdapat empat empat jenis golongan darah utama. Golongan darah A merupakan golongan darah paling kuno. Pasalnya, golongan darah ini sudah ada sejak sebelum spesies manusia berevolusi dari moyang hominidnya.
Golongan darah B diduga kuat berasal dari 3,5 juta tahun silam dari mutasi genetik yang memodifikasi salah satu gula yang berada di permukaan sel darah merah. Dimulai pada 2,5 juta tahun silam, mutasi terjadi dan membuat gen gula itu menjadi lamban.
Alhasi, tercipta golongan darah O yang tak memiliki versi gula dari golongan darah A atau B. Kemudian, ada golongan darah AB yang memiliki gula golongan darah A dan B. Gula inilah yang membuat beberapa jenis golongan darah tak cocok.
Jika darah dari donor bergolongan darah A diberikan pada orang dengan golongan darah B, sistem kekebalan tubuh penerima akan mengenali gula asing itu sebagai penyerbu dan isyarat serangan.
Reaksi kekebalan yang terjadi bisa sangat mematikan. Golongan darah O negatif dikenal sebagai donor universal karena tak memiliki molekul yang akan memprovokasi reaksi tersebut, negatif dalam hal ini kurangnya jenis molekul permukaan lain yang dikenal sebagai antigen Rh.
Namun, ketidakcocokan bukanlah bagian dari alasan manusia memiliki golongan darah, kata kepala pengobatan transfusi Harvey Klein di National Institute of Health Clinical Center. "Transfusi darah merupakan fenomena baru (ratusan tahun, bukan jutaan tahun lalu), dan karenanya hal ini tak ada hubungannya dengan evolusi golongan darah," paparnya.
Penyebab evolusi atau setidaknya salah satu di antaranya adalah penyakit. Misalnya menurut ahli hematologi Christine Cserti-Gazdewich dari Toronto General Hospital, malaria tampaknya menjadi kekuatan utama di balik selektifitas golongan darah O.
Golongan darah O lebih umum dijumpai di Afrika dan bagian lain dari dunia yang memiliki beban tinggi malaria. Hal ini menunjukkan, golongan darah membawa semacam keuntungan evolusi.
"Dalam kasus ini, keuntungannya adalah, sel-sel yang terinfeksi malaria tak menempel dengan baik pada sel darah golongan darah O atau B," kata Cserti-Gazdewich. Sel darah yang terinfeksi malaria cenderung menempel sel dengan gula golongan darah A.
Setelahnya, gumpalan yang dikenal sebagai mawar akan terbentuk dan gumpalan ini bisa sangat mematikan ketika terbentuk di organ vital, seperti otak. Akibatnya menurut hasil studi 2007 yang diterbitkan di Proceedings of the National Academy of Sciences, orang bergolongan darah O tak akan merasakan sakit yang terlalu parah saat terinfeksi malaria.
Di sisi lain, orang bergolongan darah O lebih rentan pada penyakit lainnya. Misalnya, orang bergolongan darah O lebih rentan pada Helicobacter Pylori, bakteri yang menyebabkan bisul, kata Klein. Namun sayangnya, hasil riset belum menunjukkan apakah hal tersebut atau beberapa penyakit lain menjelaskan mengapa manusia masih memiliki golongan darah. [mdr]

SUMBER:
INILAH.COM

PENJELASAN MENGENAI GOL. DARAH A,B,O. DAN AB

NAMA :MOH DIKA DWIJAYA
KELAS : XI IPA 3
SMA NEGERI 1 PALU



Golongan darah adalah pengklasifikasian darah dari suatu individu berdasarkan ada atau tidak adanya zat antigen warisan pada permukaan membran sel darah merah. Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel darah merah tersebut. Dua jenis penggolongan darah yang paling penting adalah penggolongan ABO dan Rhesus (faktor Rh). Di dunia ini sebenarnya dikenal sekitar 46 jenis antigen selain antigen ABO dan Rh, hanya saja lebih jarang dijumpai. Transfusi darah dari golongan yang tidak kompatibel dapat menyebabkan reaksi transfusi imunologis yang berakibat anemia hemolisis, gagal ginjal, syok, dan kematian.
1.        Tipe Golongan darah A       

Individu dengan golongan darah A memiliki sel darah merah dengan antigen A di permukaan membran selnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen B dalam serum darahnya. Sehingga, orang dengan golongan darah A-negatif hanya dapat menerima darah dari orang dengan golongan darah A-negatif atau O-negatif.
Tipe darah A lebih membutuhkan pemanfaatan nutrisi dari sumber karbohidrat. Terjadi adaptasi biologis dari struktur pencernaan tipe A. Rendahnya asam klorida pada lambung dan tingginya enzim disakarida pada usus pencernaan membuat pencernaan karbohidrat lebih efisien, ini juga membuat tipe A sulit mencerna dan menguraikan protein hewani dan lemak.
2.      Tipe Golongan darah B
Individu dengan golongan darah B memiliki antigen B pada permukaan sel darah merahnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen A dalam serum darahnya. Sehingga, orang dengan golongan darah B-negatif hanya dapat menerima darah dari orang dengan dolongan darah B-negatif atau O-negatif

Membutuhkan protein hewani dan sayuran seimbang. Tipe B cenderung lebih sehat secara fisik dan mental seimbang daripada jenis darah lainnya. Tipe B cenderung memiliki kemampuan lebih besar untuk beradaptasi dengan tinggi adalah statistik yang tertinggi dari jenis darah. Makanan lain yang harus dihindari oleh tipe darah B adalah ayam. Ayam berisi agglutinating lektin darah B dalam jaringan otot nya, makanan yang bermanfaatnya: kambing, domba, kelinci, sayur-sayuran hijau, telur, dan susu rendah lemak.



3.      Tipe Golongan darah O
Individu dengan golongan darah O memiliki sel darah tanpa antigen, tapi memproduksi antibodi terhadap antigen A dan B. Sehingga, orang dengan golongan darah O-negatif dapat mendonorkan darahnya kepada orang dengan golongan darah ABO apapun dan disebut donor universal. Namun, orang dengan golongan darah O-negatif hanya dapat menerima darah dari sesama O-negatif.
Jenis O adalah golongan darah pertama, leluhur prototipe tipe O adalah predator, cerdik agresif. Aspek Jenis O profil tetap penting dalam setiap masyarakat bahkan sampai hari ini - kepemimpinan, ekstroversi, energi dan fokus di antara sifat-sifat mereka yang terbaik. Tipe O dapat kuat dan produktif, ketika respon stres Tipe O bisa salah satu dari kemarahan, hiperaktif, dan impulsif. Perubahan sifat terjadi disebabkan dari pola makan yang buruk, kurangnya olahraga, perilaku tidak sehat atau tingkat stres meningkat. Masalah kesehatannya cenderung karena pencernaan.
Jika Tipe O bisa menyesuaikan hidupnya, Tipe ini dapat menuai manfaat dari keturunan Anda. warisan genetik Anda menawarkan kesempatan untuk menjadi kuat, ramping, produktif, berumur panjang dan optimis.


4.        Tipe Golongan darah AB
Individu dengan golongan darah AB memiliki sel darah merah dengan antigen A dan B serta tidak menghasilkan antibodi terhadap antigen A maupun B. Sehingga, orang dengan golongan darah AB-positif dapat menerima darah dari orang dengan golongan darah ABO apapun dan disebut resipien universal. Namun, orang dengan golongan darah AB-positif tidak dapat mendonorkan darah kecuali pada sesama AB-positif.

Merupakan jenis darah terbaru. Sepuluh atau dua belas abad lalu, tidak ada jenis darah AB. AB merupakan hasil dari pembauran Tipe A dan B. Jenis darah AB memiliki kualitas unik seperti bunglon, Jenis AB memiliki perpaduan sifat dari keduanya. Sebuah revolusi evolusi yang luar biasa.
Kesehatan : memiliki asam lambung rendah Tipe A dan memiliki adaptasi Tipe B untuk daging. Jenis AB harus menghindari kafein dan alkohol, terutama ketika Anda dalam situasi stres. Dr D'Adamo menganjurkan agar fokus pada makanan seperti tahu, makanan laut, susu dan sayuran hijau jika mencoba untuk menurunkan berat badan. Berbagai macam makanan laut merupakan sumber protein yang baik. Misalnya ikan kakap merah, salmon, sardin, dan tuna. Juga susu olahan seperti Yogurt dan kefir.