KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr.wb
Segala
puji bagi Allah SWT tuhan semesta alam.
Atas rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kelompok kami dapat menyusun makalah/
deskripsi sinkat tentang cara merancang kerajinan dangan bahan tekstil yang
dapat dipergunakan bersama untuk
menambah pengetahuaan kita bersama
tentang pendidikan prakarya dan kewirausahaan.
Makalah
/Deskrpsi singkat ini kami susun dengan maksud untuk menambah pengetahuan kita
tentang cara merancang kerajinan dangan bahan tekstil yang dapat dipergunakan
bersama untuk menambah pengetahuaan yang
lebih luas tetang cara merancang dan
tahap – tahap pembuatan
Akhirnya,
terimakasih kami hanturkankepada semua pihak yang telah membantu khususnya kepada guru
kami dan beberapa situs sumber dari deskripsi kami. Kritik dan saran
yang bersifat membangun tetap kami harapkan guna perbaikan pada makalah selanjutnya.
Wassalamu’alaikum
wr.wb
Palu,
semptember 2014
PENYUSUN
A.
Prinsip-Prinsip
Seni
Tidak
semua produk yang berbahan utama tekstil bisa disebut sebagai karya seni, sebab
perwujudannya harus memenuhi prinsip-prinsip berikut:
a.
Unity (kesatuan), suatu benda yang dikatakan memiliki nilai
seni estetis, harus merupakan kesatuan dan perpaduan dari unsur-unsur
pembentuknya secara baik dan sempurna.
b.
Complexity (kerumitan), suatu benda yang memiliki nilai estetis pada
dasarnya tidaklah sederhana, dalam pengertian mengandung unsur-unsur yang
berpadu dengan kerumitan tertentu seperti saling bertentangan, berlawanan, dan
saling menyeimbangkan
c.
Intensity (kesungguhan), suatu benda yang dikatakan yang memiliki
nilai estetis bukanlah suatu benda yang kosong, melainkan memiliki kualitas
yang menonjol dalam penampilannya. Nilai itu bisa bersifat lembut atau
kasar, gembira atau duka, suram atau ceria yang ditampilkan secara
sungguh-sungguh.
B.
PENGERTIAN DESAIN PRODUK
Pengertian Desain Produk Kerajinan
Tekstil Kerajinan tekstil merupakan
karya seni atau kerajinan yang dibuat atau memakai tekstil sebagai bahan utama.
Contoh kerajinan tekstil adalah hiasan dinding, sarung bantal kursi, bed cover,
tirai,taplak meja makan, tutup tudung saji.
Tidak semua produk yang berbahan tekstil itu dapat disebut sebagai karya
seni.Perwujudan karya seni harus memenuhi prinsip kesatuan (unity), kerumitan
(complexity), dan kesungguhan (intensity). Kesatuan mengandung arti bahwa dalam
suatu benda harus mengandung kesatuan dan perpaduan dari unsur-unsur
pembentuknya. Kerumitan berarti bahwa karya tersebut memiliki unsur-unsur yang
berpadu dengan kerumitan tertentu. Misalnya, adanya unsur
bertentangan,berlawanan, dan saling menyeimbangkan.Kesungguhan adalah apabila
suatu benda memiliki kualitas yang menonjol dalam penampilannya, misalnya nilai
lembut atau kasar, gembira atau duka,dll.
Tahap merancang kerajinan dengan bahan tekstil. Adalah sebagai berikut
1.
MENCARI IDE
Pengetahuaan dan apresiasi kita
terhadap hal-hal tersebut dapat
mendorong munculnya secara tidak berrurutan namun dapat juga muncul secara
lengkap. Salah satu dari kita bisa saja memiliki ide tentang suatu motif unik
yang akan dibuat. Ide motif tersebut akan
menuntut kita untuk memikirkan tehnik apa yang tepat untuk digunakan dan produk apa yang tepat
untuk menggunakan motif tersebut. Salah satu dari kita juga bisa saja mendapatkan ide
atau bayangan tentang sebuah produk yang
akan dibuat. Untuk memudakan pencariaan ide atau gagasan mulailah dengan memikirkan hal-hal di bawah
ini.
Ø
Produk kerajianan apa yang akan di buat?
Ø
Mengapa produk kerajian tersebut di buat?
Ø
Siapa yang menggunakan produk kerajinan tersebut?
Ø
Bahan/atau material apa saja yang akan dipakai?
Ø
Warna
dan/atau motif apa yang digunakan?
Ø
Adakah tehnik warna tertentu yang akan
digunakan?
Ø
Bagaimana proses pembuatan produk tersebut ?
Ø
Alat apa yang dibutuhkan?
2.
MEMBUAT GAMBAR/SKETSA
Buatlah beberapa rencana atau rancangan dari produk
kerajinan yang akan dibuat. Gambarkan ide-ide rancanganmu pada sebuah buku atau
lembaran kertas, dengan mengguanakan pinsil, spidol atau bolpoin dan sebaiknya
hindari penggunaan penghapus. Tariklah garis tipis-tipis dahulu. Jika ada garis
yg dirasa kurang tepat, abaikan saja, buatlah garis lain pada bidang kertas
yang sama demikian seterusnya sehingga
kamu berani menarik garis dengan tegas dan tebal. Gambarkan idemu sebanyak-banyaknya, dapat berupa vasiasi produk, satu produk yang memiliki fungsi sama, namun
dengan bentuk yang berbeda, produk dengan bentuk yang sama dengan warna dan motif yang berbeda.
3.
PILIH IDE TERBAIK
Setelah kalian menghasiklkan
banyak ide-ide dan menggambarkannya dengan sketsa, mulai pertimbangankan
ide mana yang paling baik, menyenangkan
dan memungkinkan untuk dibuat
4.
PERENCANAAN PRODUKSI
Tahap selanjutnya adalah membuat
perencanaan untuk proses produksi atau proses pembuatan kerajinan tersebut.
Tuliskan prosedur dan langkah-langkah kerja secara jelas dan detail.
5.
PEMBUATAN KERAJINAN
Pembuatan kerajinan dimulai dengan tahap persiapan tempat kerja, bahan dan alat.
Tahap selanjutnya adalah pengerjaan. kerjakan setiap tahap sesuai dengan
perencanaan peroduksi yang sudah dibuat sebelumnya. Pembuatan kerajinan
diakhiri dengan evaluasi terhadap produk kerajinan yang telah dibuat.
C. Desain Kerajinan
Tekstil
Kerajinan
tekstil yang akan diwujudkan menjadi karya seni akan terwujud secara maksimal
apabila melalui tahap pembuatan produk kerajinan tekstil. Desain merupakan langkah
awal dalam mewujudkan suatu karya seni, dan desain merupakan rancangan yang
akan memudahkan dalam pencapaian tujuan atau penciptaan karya seni. Dengan demikian
desain dapat diartikan sebagai suatu rancangan gambar yang nantinya dilaksanakan
dengan tujuan tertentu yang berupa susunan dari garis, bentuk, warna, dan tekstur.
Desain dapat diterapkan pada berbagai benda yang ada di lingkungan kita.
Untuk
mendapatkan suatu produk kerajinan tekstil yang baik memerlukan sebuah perencanaan
yang didalamnya terdapat kesatuan antara bahan yang digunakan dengan fungsi
serta jenis benda yang dibuat, kerumitan dalam pengerjaannya yaitu perpaduan yang
seimbang, berlawanan, atau saling bertentangan yang menghasilkan nilai estetis pada
benda tersebut.
Suatu
desain yang baik akan memperlihatkan susunan yang teratur dari bahan-bahan yang
dipergunakan sehingga menghasilkan suatu benda yang indah dan dapat dipergunakan.
Dalam hal ini terdapat dua macam desain, yaitu structural design (desain
struktur) dan decorative design (desain hiasan)
a.
Structural Design (desain struktur)
Structural
Design (desain struktur) adalah susunan dari garis, bentuk, warna, dan tekstur
dari suatu benda baik berupa benda yang mempunyai ruang maupun gambaran dari
suatu benda. Contoh deesain struktur: gambaran suatu benda yang akan dibuat
dilengkapi dengan keterangan ukuran, warna, dan bentuknya.
b.
Decorative Design (garnitur)
Decorative Design (garnitur)
adalah sentuhan/perlakuan yang diberikan pada permukaan busana yang memberikan
efek visual memperindah penampilan. Garnitur bisa sebagai unsur
dekoratif/hiasan atau sebagai unsur fungsional.
Terdapat
tiga cara dalam menyusun decorative desain, yaitu: By the color and pattern,
By construction dedtails, By decorative trims. (Davis dalam Mila Karmila, 2006:
27)
i.
By the color and pattern, yaitu warna dan motif yang tersusun dalam
suatu bahan
ii.
iii.
tekstil pada
busana, secara tidak langsung juga berfungsi sebagai decorative design.
c.
|
|
|
|
Batik
|
Tapis
|
Tapestry
|
Songket
|
i.
By construction details, yaitu membentuk detail hiasan tertentu pada busana
disini biasanya dilakukan dengan membuat jahitan/setikan pada kain/tekstil.
|
|
|
|
Quilting
|
Smocking
|
Shiring
|
Pintucks
|
ii.
By decorative trims, yaitu teknik yang biasanya berupa tempelan
kain diatas permukaan kain dengan menambahkan unsur pelengkap lain pada
permukaan kain.
|
|
|
|
Buttons (kancing)
|
Lace (renda)
|
Braids (kepang)
|
Fringe(susur/ekor kuda)
|
Pembuatan produk kerajinan tekstil dilakukan dengan cara
menentukan jenis benda apa yang akan dibuat (benda hias atau benda pakai),
membuat desain produk, membuat desain hiasan pada produk, menyiapkan bahan dan
alat serta langkah kerja pembuatan produk kerajinan tekstil.
D.
PRODUK KERAJINAN TEKSTIL DAN PENGEMASANNYA
Sebuah karya kerajinan akan terwujud secara
maksimal jika dilakukan sesuai dengan tahapan yang benar. Salah satu tahapan
dasar pembuatan karya tekstil adalah desain. Desain merupakan rancangan gambar
yang akan diwujudkan menjadi sebuah karya yang berupa garis , bentuk, warna ,
dan tekstur. • Sebuah perencanaan pembuatan karya tekstil didalamnya terdapat
kesatuan antara bahan , fungsi, dan jenis bahan yang dibuat. Dalam
pengerjaannya pun memiliki kerumitan yang khas. Desai yang dibuat akan
memperlihatkan susunan yang teratur dari bahan-bahan yang dipergunakan. Desai
tekstil diklasifikasikan menjadi tiga macam, yaitu : Desain struktur Desain
struktur adalah desain dari konstruksi tekstil itu sendiri, baik yang berwujud
tekstil polos maupun dalam bentuk tekstil bercorak. Tekstil bercorak, pembuatan
corak dilakukan bersamaan dangan proses pembuatan lembaran tekstil tersebut.
Desain struktur meliputi seluruh metode pembuatan tekstil. Desain permukaan
Desain permukaan tekstil merupakan desain yang ditunjukan untuk memperkaya
permukaan kain.Hal yang penting dalam desain ini adalah tujuan benda tersebut
digunakan sesuai dengan perencanaan dan pengembangan desain. Desain aplikasi
produk tekstil Desain dilaksanakan setelah kain sudah jadi. Tetapi, terdapat
pula produk yang didesain sejak awal sebelum proses finishing dilakukan.
E.
KERAJINAN TEKSTIL
Tekstil adalah bahan yang berasal dari serat yang diolah
menjadi benang atau kain sebagai bahan untuk pembuatan busana dan berbagai
produk kerajinan lainnya. Dari pengertian tekstil tersebut maka dapat
disimpulkan bahwa bahan/produk tekstil meliputi produk serat, benang,
kain, pakaian dan berbagai jenis benda yang terbuat dari serat. Pada umumnya
bahan tekstil dikelompokkan menurut jenisnya sebagai berikut: 1. Berdasar jenis
produk/bentuknya: serat staple, serat filamen, benang, kain, produk jadi
(pakaian / produk kerajinan dll) 2. Berdasar jenis bahannya: serat alam, serat
sintetis, serat campuran 3. Berdasarkan jenis warna/motifnya: putih, berwarna,
bermotif/bergambar 4. Berdasarkan jenis kontruksinya: tenun, rajut, renda,
kempa. benang tunggal, benang gintir Adapun jenis-jenis kerajinan tekstil yaitu
:
F. Bahan dan Alat Pembuatan Produk Kerajinan
Tekstil
Bahan
yang dapat digunakan dalam pembuatan produk kerajinan tekstil diklasifikasikan
menjadi dua bagian, yaitu: bahan utama dan bahan pelengkap. Pada pembuatan
produk kerajinan tekstil bahan yang digunakan harus disesuaikan dengan jenis benda
yang akan dibuat, fungsi dari benda tersebut, serta teknik yang akan digunakan.
Secara
umum bahan utama yang dapat dipergunakan dalam pembuatan produk kerajinan tekstil
adalah bahan tekstil yang tebuat dari serat alam atau serat polyester baik itu berupa
kain tenun, rajut, kempa, ataupun berupa benang/tali, contoh bahan-bahan
tekstil yang dapat dipergunakan dalam pembuatan produk kriya tekstil adalah
kain katun, kain satin, benang katun, benang nylon, tali koor, kain flanel, dan
pita.
Pada
pembuatan produk kerajinan tekstil bahan pelengkap memiliki fungsi memperindah
atau menyempurnakan tampilan benda yang dibuat. Penggunaan bahan pelengkap pun
sama dengan bahan utama yaitu harus disesuaikan dengan jenis benda yang
dibuat,fungsi benda, serta teknik pembuatan yang digunakan. Bahan pelengkap yang
umumnya digunakan adalah bahan tekstil yang terbuat dari serat alam ataupun polyester
seperti kain pelapis/pengeras, busa pelapis, dakron, kain furing, renda, pita dan
retsluiting.
Alat
yang dapat digunakan dalam pembuatan produk kerajinan tekstil dikelompokkan
menjadi dua bagian yaitu: alat utama dan alat penunjang. Alat utama terdiri
dari: mesin jahit, alat-alat menjahit, gunting, pita ukur, papan landasan dan
lain-lain. Adapun alat penunjang terdiri dari: mata itik, lem, lilin bakar, pemidangan,
jarum T dan lain-lain.
Mesin jahit Gunting Pita ukur
Mata itik Lem
tembak Lem
bakar
Bidangan Jarum dan benan
G.
Aneka Kerajinan Tekstil dan
Fungsinya
. Aneka Kerajinan Tekstil dan
Fungsinya Jenis-jenis kerajinan tekstil diantaranya batik, sulam, jahit perca,
jahit tindas, cetak saring, tenun, tapestri, dan makrame. • Batik Batik
merupakan karya kerajinan tekstil khas Indonesia yang telah menjadi warisan
budaya bangsa.Kekhasan batik tercermin dari banyaknya motif. • Sulam Sulam atau
bordir merupakan hiasan dari benang yang dijahitkan pada kain.Awalnya, teknik
sulam hanya dilakukan dengan jarum dan benang, menggunakan tangan. Seiring
perkembangan zaman, sulam dilakukan dengan mesin bordir. • Jahit perca Perca
adalah sisa-sisa guntingan kain yang ada setelah membuat pakaian atau karya
tekstil lainnya.
1.
KERAJINAN BATIK
Pengertian Dan Fungsinya Membatik merupakan kegiatan
berkarya seni menggunakan bahan lilin yang dipanaskan dan menggunakan alat
canting atau kuas untuk membuat pola gambar atau motif yang dioleskan di atas
selembar kain. Teknik pewarnaannya menggunakan teknik tutup celup. Karya seni
batik ini merupakan salah satu seni terapan Nusantara yang menjadi ciri khas
kebanggaan bangsa Indonesia. Sekarang ini, teknik membatik sudah lebih
berkembang. Membatik tidak saja menggunakan alat canting tetapi sudah
menggunakan jenis peralatan lain seperti kuas dan cap (printing). Maka karya
seni batik kemudian dibedakan menjadi : a. Karya seni Batik Tulis Menggunakan
alat tradisional berupa canting dengan teknik yang lebih sederhana. b.
Karya seni Batik Cap (printing) Menggunakan alat modern dengan teknik yang
lebih bebas dan kreatif. Berdasarkan fungsinya, seni membatik dibedakan menjadi
dua yaitu : a. Fungsi Praktis Kain Batik dipergunakan sebagai bahan sandang
untuk pakaian, sarung bantal, taplak meja dan sebagainya.
b. Fungsi Estetis Kain dengan motif batik dapat
dipergunakan sebagai karya seni hias atau lukisan. POLA BATIK Gambar-gambar
yang digunakan dalam membatik biasanya menggunakan ragam hias. Untuk karya seni
batik tradisional selalu menggunakan ragam hias tertentu yang telah lama
diterapkan secara turun-temurun sejak jaman dulu. Ragam hias tersebut mempunyai
makna atau simbolik tertentu. Namun saat ini sudah banyak dijumpai ragam hias
batik dengan pola kreasi yang lebih bebas. Pola Hias merupakan unsur dasar yang
dapat dipergunakan sebagai pedoman dalam mendesain sebuah hiasan Motif Hias
merupakan pokok pikiran dan bentuk dasar dalam ragam hias, meliputi
bentuk manusia, alam, tumbuhan dan hewan. Ragam hias adalah bentuk
susunan pola hias dari satu atau lebih motif hias dengan kaidah estetik
tertentu sehingga menghasilkan bentuk yang indah Ragam hias dibedakan menjadi
tiga yaitu : a. Motif geometris (pilin ganda, swastika, tumpal) b. Motif
non geometris (manusia, tumbuhan, hewan) c. Motif benda mati (air, awan, batu,
gunung, matahari)
2. KERAJINAN SULAM
Pengertian Bordir dan sulaman Bordir atau sulaman adalah
hiasan yang dibuat di atas kain atau
bahan-bahan lain dengan jarum jahit dan benang. Selain benang, hiasan untuk
sulaman atau bordir dapat menggunakan bahan-bahan seperti potongan logam, mutiara, manik-manik, bulu burung,
dan payet Hasil
akhir sulaman dapat dibedakan menjadi: § Sulam datar: hasil sulaman rata dengan
permukaan kain § Sulam terawang (kerawang): hasil sulaman berlubang-lubang,
misalnya untuk taplak meja dan pinggiran kebaya § Sulam timbul: hasil sulaman
membentuk gelombang di permukaan kain sesuai lekuk gambar. Jenis bordiran dan
sulaman Sulam bebas atau sulam benang
Dalam sulam benang, benang dijahit di atas kain dengan
mengabaikan pola tenun kain. Teknik sulam seperti ini dipakai dalam sulam wol seperti
bordir tradisional Cina dan Jepang. Sulam hitung jahitan Sulaman dibuat sambil
menghitung jumlah jahitan yang dibuat. Sulaman dilakukan di atas kain tenunan sejajar seperti
kain kanvas,kain aida, kain strimin, dan
kain linen. Jenis sulaman yang termasuk
sulam hitung jahitan adalah kruistik, sulam Assisi, needlepoint,
dan blackwork.
3. KERAJINAN JAHIT PERCA
Pengertian jahit perca Perca adalah sisa-sisa guntingan kain
yang ada setelah membuat pakaian atau karya kerajinan tekstil lainnya. Jahit
perca/tambal seribu/patchwork adalah proses pembuatan suatu produk kerajinan
tekstil yang terbuat dari potongan-potongan kain / perca yang digabungkan
dengan cara dijahit sesuai dengan rencana. Jahit perca pada dasarnya dipelajari
keteknikannya bukan pada bahannya.
Jenis-jenis jahit perca
Ada beberapa jenis Jahit Perca ditinjau dari cara pembuatannya
adalah:
Cara acak (tak beraturan)
Jahit perca cara acak (tak beraturan) adalah teknik jahit
dengan menggabungkan guntingan-guntingan kain dengan bentuk dan ukuran
potongannya tidak sama, kemudian guntingan- guntingan tersebut dijahit sesuai
dengan desain. Berikut ini adalah contoh karya jahit perca teknik acak.
Cara jiplakan pola (template)
Jahit perca teknik jiplakan pola adalah teknik jahit dengan
menggabungkan guntingan-guntingan kain yang dipola terlebh dahulu, dan
selanjutnya dijahit sesuai dengan rencana.
Cara tumpang tindih (overlapping)
Jahit perca teknik tumpang tindih adalah teknik jahit dengan
menggabungkan guntingan-guntingan kain yang di pola terlebih dahulu dengan cara
meletakkan pola bagian tengah diatas kain telah disiapkan dan selanjutnya
dijahit bagian tepinya, kemudian tindihlah
dengan pola berikutnya dengan cara dijahit dengan arah dari
tengah ketepi hingga selesai secara keseluruhan.
Cara jahit jelujur
Jahit jelujur adalah teknik yang biasanya digunakan untuk
memberi kesan keindahan. Untuk menggabungkannya tetap dikerjakan dengan teknik
jahit mesin. Cara ini sifatnya hanya penghias, maka dapat diterapkan baik pada
teknik acak, teknik template, teknik overlapping maupun teknik pola geometris.
Cara pola geometris.
Teknik jahit perca menggabungkan guntingan kain dengan
bentuk polapola geometris (segi tiga, segi empat, segi lima dan bentuk-bentuk
lainnya) yang terukur dan selanjutnya dijahit sesuai dengan desain.
4. KERAJINAN JAHIT TINDAS
1. Pengertian Jahit tindas (quilting) adalah teknik menghias
permukaan kain dengan cara melapisi atau mengisi kain dengan bahan pelapis atau
pengisi kemudian dijahit tindas pada permukaan kain sesuai dengan rencana.
Jahit tindas adalah teknik pembuatan suatu benda kerajinan tekstil dengan cara
mengisi atau melapiskan kain dengan bahan pelapis, kemudian dijahit pada bagian
atas kain sesuai dengan desain. 2. Jenis jahit tindas: 1. Jahit tindas pengisi
lembaran (wadded quilting) merupakan teknik menjahit dengan cara mengisi atau
melapisi diantara dua kain dengan bahan pelapis yang berupa lembaran, kemudian
dijahit sesuai pola (gambar). 2. Jahit tindas pengisi susulan
(padded/stuffed quilting) merupakan teknik menjahit tindas datar tetapi pada
bagian tertentu ditambahkan isian susulan (busa, dakron) untuk mendapatkan
kesan yang lebih menonjol. 3. Jahit tindas pengisi tali (corded quilting)
Pada prinsipnya sama dengan pengisi susulan, bedanya
menggunakan tali, penyelesaian bisa dijahit mesin atau tangan. 4. Jahit
tindas efek bayangan merupakan gabungan dari jahit tindas pengisi lembaran,
susulan/tali hanya ada penambahan kain transparan pada permukaan kain. 3. Bahan
pelapis: - Koldore - Dakron - Busa - Tali - Kapas
5. KERAJINAN CETAK SARING
Cetak saring adalah salah satu teknik proses cetak yang
menggunakan layar (screen) dengan kerapatan tertentu dan umumnya barbahan
dasarNylon atau sutra. Layar ini kemudian diberi pola yang berasal dari negatif
desain yang dibuat sebelumnya. Kain ini direntangkan dengan kuat agar
menghasilkan layar dan hasil cetakan yang datar. Setelah diberi fotoresis dan
disinari, akan terbentuk bagian-bagian yang bisa dilalui tinta dan tidak.
Proses eksekusinya adalah dengan menuangkan tinta di atas layar dan kemudian
disapu menggunakan palet atau rakel yang terbuat dari karet. Satu layar
digunakan untuk satu warna. Sablo adalah sebuah teknik untuk mencetak tinta
diatas bahan dengan bentuk yang kita kehendaki. Dengan bantuan screen sablon
dan rakel sablon dalam proses pengerjaannya. Keunggulan dari teknik
sablon adalah : bisa mencetak dengan jumlah yang banyak, hasil relatif
stabil, bisa menghasilkan beberapa efek menarik, mis : glitters, glow in
the dark, timbul, mengkilap/metalik, dsb. biaya cetak cukup terjangkau,
fleksibel bisa di aneka jenis permukaan bahan.
Pencetakan dengan cara sablon di jaman serba Digital
sekalipun akan terus diperlukan. Cetak dengan metode sablon sangat diperlukan
untuk pencetakan dalam media yang tidak memungkinkan dilakukan oleh Mesin
Digital dan Offset. Mesin sablon yang dapat bekerja otomatis juga telah
banyak dipakai saat ini, namun meskipun demikian cetak sablon secara manual
tentunya masih banyak dilakukan dengan pertimbangan biaya lebih murah, misalkan
Sablon Kain untuk sepanduk dan pakaian, Kaos, Souvenir, sablon pada media
plastik dan sebagainya. Pada artikel ini kita akan mengulas hal-hal penting dan
mendasar tentang cara dan teknik pencetakan sablon yang dilakukan secara
manual salah satu teknik proses cetak yang menggunakan layar (screen) dengan
kerapatan tertentu dan umumnya barbahan dasar Nylon atau sutra. Tahapan
dan cara kerjanya adalah sebagai berikut : Permukaan Screen Sablon di poleskan
cairan kental kusus/ emulsion. Cairan ini apabila telah dioleskan dan
dikeringkan pada permukaan screen tidak boleh terkena sinar matahari
(dipoleskan dan dikeringkan pada ruangan yang gelap /Pada ruangan tanpa kena
cahaya langsung ultra violet). Tujuannya adalah jika terkena cahaya saat sudah
kering maka polesan tersebut tidak akan dapat larut dengan air dengan baik.
Setelah kering.. permukaan tersebut di tempel/ditutup dengan Film dari hasil
Print BW(Black/White) pada media plastik/film transparent atau pada umumnya
dapat menggunakan kertas tranparan dari Kalkir.
Dilanjutkan dengan proses “Penyinaran” terhadap Sinar
matahari atau dibawah sinar yang mengandung Ultraviolet. Proses penyinaran ini
ditentukan dengan “Hitungan”
untuk mengukur lamanya penyinaran dan ditentukan oleh Keras
tidaknya cahaya yang menerpa permukaan screen sablon tersebut. Film Kemudian
dilepas dari permukaan screen. Film yang telah diprint tersebut akan
“Menampakan” duplikasi dari apa yang telah kita print pada
layar.
Tahan selanjutnya adalah Penyiraman Permukaan Screen
dengan air. Cara penyiramanpun harus berhati-hati sekali. Kenapa ???
Karena hasil print yang tampak pada screen jika terkena air akan
terlarut, ini disebabkan oleh karena Film yang dicetak
“Hitam” dan permukaan layar yang dit
utup Hitam tidak akan mengeras (Karena tidak tembus sinar).
Begitu juga sebaliknya. Disinilah perlu kehati-hatian dalam proses
H. Unsur Estetika dan Motif Hias dalam Kerajinan
Tekstil
Unsur- unsur dalam karya seni tekstil
meliputi bentuk, warna, ragam hias, dan fungsi. a. Bentuk Bentuk merupakan
wujud yang dibentuk oleh sekumpulan garis dan bidang. Bentuk ini terdiri dari 2
elompok besar yaitu bentuk geometris dan bentuk organis. Bentuk geometris yaitu
bentuk-bentuk tertentu yang terukur dan dapat di definisikan. Bentuk organis
adalah bentuk alamiah yang sudah mengaami perkembangan, tidak lagi terukur dan
sukar di definisikan. b. Warna Warna merupakan unsuryang dapat menimbulkan kesan
keindahan dan menyenangkan.
I.
Ragam hias dalam
karya tekstil antara lain
Ragam Hias Geometris Adalah ragam hias yang
menggunakan unsur geometris sebagai bentuk dasarnya. • Ragam Hias stilasi Flora
Stilasi flora adalah menyederhanakan atau menggayakan bentuk realitas atau
flora yang ada di sekeliling kita menjadi bentuk dekoratif. • Ragam Hias
Stilasi Fauna Adalah bentuk penyederhanaan fauna sehingga menjadi bentuk
dekoratif. • Ragam Hias Stilasi Manusia Adalah bentuk penggayaan terhadap objek
manusia sehingga terlihat bentuk dekoratifnya. • Ragam Hias Abstrak Adalah
desain figuratif dan modern, dengan kombinasi warna dan tata letak dapat
digunakan
Terima kasih informasinya, pas banget buat menyelesaikan tugas
ReplyDeleteSertifikasi ISO