A.
Pengertian
mikroskop –
Mikroskop merupakan alat yang sangat berguna di dalam
laboratorium untuk melihat benda – benda yang berkuran sangat kecil atau
mikroskopis sehingga tidak dapat dilihat secara langsung menggunakan mata
secara langsung. Mikroskop sering digunakan dalam berbagai bidang kehidupan
seperti kedokteran, biologi, kesehatan dan lain – lainnya. Mikroskop merupakan
alat optik yang tersusun dari 2 buah lensa cembung dimana lensa yang terdapat
di dekat objek yang diamati disebut lensa objektif sedangkan lensa yang berada
di mata pengamat disebut lenca okuler.
B.
Penemu
mikroskop
Ialah Antonie van leeuwenhoek, bermula dari hobby dirinya
yang suka melihat lihat atau memicingkan matanya dari kaca lensa mikroskop. Ia
membuat mikroskop sendiri secara manual dalam perakitannya sehingga pada waktu
itu tidak semua orang dapat dengan mudah memiliki mikroskop Berkat mikroskop
temuan antoni van leeuwenhoek ini ia dapat melihat berbagai makhluk berukuran
kecil seperti rambut, titik hujan dan beberapa serangga kecil
C.
FUNGSI MIKROSKOP
Mikroskop
memiliki fungsi sebagai berikut :
- Fungsi utamanya adalah untuk melihat dan mengamati objek dengan ukuran sangat kecil yang tidak bisa dilihat dengan mata telanjang
- Fungsi lainnya dari mikroskop tetap akan berakar pada fugsi utamanya, bedanya beberapa jenis mikroskop dibuat untuk fungsi yang lebih detail, contohnya ada jenis mikroskop yang dibuat hanya untuk mengamati satu jenis objek mikroskopis saja.
Intinya Fungsi mikroskop tetap untuk
mengamati objek dengan ukuran sangat kecil (mikroskopis) yang tidak mampu
dilihat dengan mata telanjang.
D.
.
BAGIAN BAGIAN MIKROSKOP
Agar
dapat menggunakan mikroskop kita harus mengetahui bagian-bagiannya terlebih
dahulu, untuk itu silahkan sahabat menyimak penjelasan kami tentang bagian-bagian
mikroskop ini.
Bagian
Mikroskop terbagi menjadi bagian Optik dan bagian Mekanik (Non-Optik)
Bagian-Bagian
Optik
- Lensa Okuler, yaitu lensa yang terdapat di bagian ujung atas tabung pada gambar, pengamat melihat objek melalui lensa ini. Lensa okuler berfungsi untuk memperbesar kembali bayangan dari lensa objektif. Lensa okuler biasanya memiliki perbesaran 6, 10, atau 12 kali.
- Lensa Objektif, yaitu lensa yang dekat dengan objek. Biasanya terdapat 3 lensa objektif pada mikroskop, yaitu dengan perbesaran 10, 40, atau 100 kali. Saat menggunakan lensa objektif pengamat harus mengoleskan minyak emersi ke bagian objek, minyak emersi ini berfungsi sebagai pelumas dan untuk memperjelas bayangan benda, karena saat perbesaran 100 kali, letak lensa dengan objek yang diamati sangat dekat, bahkan kadang bersentuhan.
- Kondensor, yaitu bagian yang dapat diputar naik turun yang berfungsi untuk mengumpulkan cahaya yang dipantulkan oleh cermin dan memusatkannya ke objek.
- Diafragma, yaitu bagian yang berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk dan mengenai preparat.
- Cermin, yaitu bagian yang berfungsi untuk menerima dan mengarahkan cahaya yang diterima. Cermin mengarahkan cahaya dengan cara memantulkan cahaya tersebut.
Bagian-Bagian
Mekanik (Non-Optik)
- Revolver, yaitu bagian yang berfungsi untuk mengatur perbesaran lensa objektif yang diinginkan.
- Tabung Mikroskop, yaitu bagian yang berfungsi untuk menghubungkan lensa objekti dan lensa okuler mikroskop.
- Lengan Mikroskop, yaitu bagian yang berfungsi untuk tempat pengamat memegang mikroskop.
- Meja Benda, yaitu bagian yang berfungsi untuk tempat menempatkan objek yang akan diamati, pada meja benda terdapat penjepit objek, yang menjaga objek tetap ditempat yang diinginkan.
- Makrometer (pemutar kasar), yaitu bagian yang berfungsi untuk menaikkan atau menurunkan tabung secara cepat untuk pengaturan mendapatkan kejelasan dari gambaran objek yang diinginkan.
- Mikrometer (pemutar halus), yaitu bagian yang berfungsi untuk menaikkan atau menurunkan tabung secara lambat untuk pengaturan mendapatkan kejelasan dari gambaran objek yang diinginkan.
- Kaki Mikroskop, yaitu bagian yang berfungsi sebagai penyagga yang menjaga mikroskop tetap pada tempat yang diinginkan, dan juga untuk tempat memegang mikroskop saat mikroskop hendak dipindahkan.
E. MACAM-MACAM MIKROSKOP
Secara Umum berdasarkan sumber energi yang dimanfaatkan
terdapat dua jenis mikroskop, yaitu :
1. Mikroskop Cahaya
Sesuai dengan namanya, Mikroskop cahaya adalah jenis
mikroskop yang memanfaatkan cahaya sebagai sumber energi agar dapat memperbesar
bayangan objek. Mikroskop cahaya menggunakan lensa untuk memusatkan cahaya pada
objek yang akan diamati. Biasanya sekolah-sekolah di Indonesia menggunakan
Mikroskop cahaya untuk alat belajar. Sumber cahaya yang dimanfaatkan bisa
berasal dari cahaya matahari, bisa juga berasal dari cahaya lampu. Biasanya
mikroskop cahaya memiliki tiga lensa objektif dengan masing-masing pembesaran
lemah (4 atau 10 kali), sedang (40 kali), kuat (100kali), dan lensa okuler pembesaran
10 kali. Jadi kebanyak mikroskop cahaya memiliki pembesaran maksimum 1000 kali
dari ukuran sebenarnya.
Mikroskop cahaya ada yang hanya memiliki satu lensa okuler
(monokuler) adapula yang memiliki dua lensa okuler (binokuler). Mikroskop yang
memiliki satu lensa okuler umumnya hanya mampu melihat panjang dan lebar objek,
sedangkan yang memiliki dua lensa okuler bisa melihat objek secara 3 dimensi,
yaitu panjang, lebar, dan tinggi objek. Mikroskop Binokuler juga dikenal dengan
nama Mikroskop Stereo.
2. Mikroskop Elektron
Mikroskop Elektron adalah jenis mikroskop yang memanfaatkan
elektron sebagai sumber energi untuk memperbesar bayangan objek. Mikroskop
Elektron menggunakan magnet sebagai pengganti lensa, yang berguna untuk
memusatkan sumber energi ke objek yang akan diamati. Mikroskop Elektron mampu
memperbesar objek hingga satu juta kali ukuran objek sebenarnya, dan seperti
yang telah saya jelaskan sebelumnya, kemampuan memperbesar objek ini akan terus
berkembang seiring kemajuan teknologi.
Ada dua jenis mikroskop elektron, yaitu Mikroskop
Transmisi Elektron (TEM) yang cara kerja dengan menembuskan elektron
terhadap objek, dan gambaran objek terlihat pada layar.
Kemudian ada Mikroskop Elektron Scanning yang dapat
menampilkan gambaran 3 dimensi dari objek dengan memberikan gambaran permukaan,
jaringan, dan struktur objek yang diamati.
DAFTAR PUSTAKA :
Furqonita, Deswati. 2007. IPA BIOLOGI untuk kelas VII.
Quadra.
Saktiyono.2004. IPA BIOLOGI 1 Untuk Kelas VII. Jakarta :
Erlangga.
Yusa, dkk. 2009. IPA (Biologi, Kimia, Fisika). Jakarta :
Grafindo Media.
Wijaya, Agus. 2008. BIOLOGI VII. Jakarta : Grasindo
softilmu.blogspot.com ›
Biologi
No comments:
Post a Comment