Tahukah Anda Apa Itu SHALAT WUSTHA…?
5 10 2010
senja
Sebagai seorang muslim yang insya Allah dalam kesehariannya selalu
disibukkan dengan membaca alquran, maka tentu kita pernah membaca sebuah ayat
tentang shalat wustha. Sebagaimana yang difirmankan oleh Allah ta’ala…
حَافِظُوا عَلَى الصَّلَوَاتِ وَالصَّلاةِ الْوُسْطَى…………………….. (٢٣٨)
“Peliharalah semua shalat(mu), dan peliharalah shalat wustha. Berdirilah
karena Allah (dalam shalatmu) dengan khusyu’. (QS. Al Baqarah : 238)
Tahukah kita sekalian tentang apa yang dimaksud dengan shalat wustha…?
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan melalui Ali
radliyallahu’anhu bahwa ketika perang Ahzab, dikatakan oleh beliau,” Kami
dibuat lalai (oleh musuh) dari shalat wustha, yaitu shalat ‘ashar. Semoga Allah
memenuhi rumah – rumah dan kuburan mereka dengan api neraka.” (HR. Muslim,
I/205, 437 dan 627)
Dari hadits yang agung itu, dapat kita ketahui bahwa shalat yang memiliki
kata lain sebagai shalat wustha adalah shalat ‘ashar.
Mengapa Allah ta’ala memberikan tempat terkhusus dalam kitab-Nya yang
menjelaskan tentang keharusan memelihara atau menjaga shalat ‘ashar…? Tentunya
ada keistimewaan tersendiri yang terdapat pada shalat ‘ashar serta ada ancaman
yang besar bagi siapapun yang meninggalkan shalat tersebut.
Di antara keistimewaan shalat wustha atau shalat ‘ashar adalah
1. Shalat yang oleh Malaikat langsung dikabarkan kepada Allah ‘azza
wa jalla.
Ketahuilah, bahwa ada 2 waktu dimana malaikat yang menyertai setiap
manusia, akan naik ke atas langit dan mengabarkan kepada Allah ta’ala tentang
apa yang kita lakukan saat itu. 2 waktu tersebut adalah waktu shubuh dan waktu
‘ashar.
Abu Hurairah radliyallahu’anhu mengabarkan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi
wa sallam bersabda…
“ Para malaikat penyerta malam dan malaikat penyerta siang akan silih
berganti mendatangi kalian. Mereka berkumpul pada saat shalat shubuh dan shalat
‘ashar. Kemudian malaikat malaikat tersebut naik ke atas langit sehingga
Allah ta’ala bertanya kepada mereka, “ dalamkeadaan bagaimana kalian
tinggalkan hamba – hamba-Ku…?” (Allah ta’ala lebih tahu terhadap apa
yang Dia tanyakan).
Kemudian para malaikat menjawab,” Kami tinggalkan mereka dalam keadaan
shalat, dan kami tinggalkan mereka dalam keadaan shalat pula.”(HR. Al Bukhari,
no. 555 dan HR. Muslim, no. 632)
Maka hendaknya seorang muslim yang baik menyegerakan mengerjakan shalat
shubuh dan ‘ashar-nya di awal waktu.
2. Shalat yang dengannya, Allah ta’ala akan berikan nikmat melihat
dzat Allah tanpa berdesakan di Surga.
Telah masyhur bagi seorang muslim bahwa setiap muslim yang hidup di dunia ini,
yang bertauhid seutuhnya kepada Allah ta’ala, maka baginya akan mendapatkan
balasan surganya Allah ta’ala. Dan kenikmatan terbesar yang akan didapati oleh
para ahli surga adalah nikmat melihat dzat Allah ta’ala. Salah satu jalan
pintas untuk mendapatkan kenikmatan tersebut adalah dengan menjalankan dengan
segera shalat ‘ashar di awal waktu.
Jarir ibnu ‘Abdillah mengabarkan bahwa suatu malam, beliau pernah bersama
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang ketika itu sedang melihat bulan
purnama. Kemudian Nabi bersabda…
“ Sungguh kalian akan melihat Rabb kalian sebagaimana kalian melihat bulan
purnama ini,.Dan kalian tidak akan saling berdesakan untuk meihatNya. Maka,
jika kalian mampu untuk tidak terkalahkan dalam melaksanakan shalat sebelum
terbit matahari (shubuh) dan menyegerakan shalat sebelum terbit matahari
(‘ashar), maka lakukanlah…! Kemudian beliau membaca sebuah ayat…
فَاصْبِرْ عَلَى مَا يَقُولُونَ وَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ قَبْلَ طُلُوعِ
الشَّمْسِ وَقَبْلَ الْغُرُوبِ
“ Dan bertasbihlah sambil memuji Rabb-mu sebelum terbit matahari dan
sebelum terbenamnya..” (QS. Qaaf : 39) (HR. Al Bukhari, no. 554 dan HR. Muslim,
no. 633)
3. Shalat yang bias mengantarkan ke surga.
Abu Musa radliyallahu’anhu mengabarkan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda…
“ Barangsiapa yang mengerjakan shalat pada dua waktu (subuh dan ‘ashar)
maka niscaya dia akan masuk surga.” (HR. Al Bukhari, no. 574 dan HR. Musim, no.
635)
4. Shalat yang oleh Rasulullah ‘alaihi ash shalatu wa salam, beliau
kerjakan selalu di awal waktu.
Anas radliyallahu’anhu mengabarkan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
biasa mengerjakan shalat ‘ashar di waktu matahari masih tinggi lagi terang
dimana jika ada seorang pergi ke kampong ‘Awali, maka dia akan sampai di sana
ketika matahari masih tinggi. (Muttafaqun ‘alaihi, HR. Al Bukhari 550 yang
tercantum di buku Fathul Baari, II/28)
Namun, disamping keistimewaan yang akan didapat bagi siapapun yang
menyegerakan untuk mengerjakan shalat shubuh dan shalat ‘ashar, maka sudah
barangtentu ada sebuah ancaman yang besa bagi siapa saja yang menyepelekan atau
bahkan tidak mengerjakan shalat wustha’ ini. Di antara ancaman bagi orang yang
menyepelekan shalat ‘ashar ini adalah:
1. Dosa orang yang meninggalkan shalat ashar seperti orang yang
dikurangi (anggota) keluarganya dan seluruh harta bendanya.
‘Abdullah bin Umar radliyallahu’anhuma mengabarkan bahwa Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda. “ Orang yang tidak mengerjakan shalat ‘ashar adalah
seperti yang dikurangi (anggota) keluarganya dan seluruh harta bendanya.”
(Muttafaqun ‘alaihi, HR. Muslim, no. 626 dan HR. At Tirmidzi, no. 113)
2. Meninggalkan shalat ‘ashar akan menggugurkan seluruh amalan.
Dari Buraidah radilyallahu’anhu bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda,” Barangsiapa yang meninggalkan shalat ‘ashar, maka gugurlah
seluruh amalannya…!” (Hadits Shahih, An Nasa’I no. 497)
3. Mengakhirkan shalat ‘ashar, adalah salah satu tanda orang MUNAFIK.
Banyak di antara kita yang tersibukkan urusan dunia sehingga merasa berat
untuk melaksanakan shalat ‘ashar tepat di awal waktunya. Bahkan banyak pula di
antaranya yang mengakhirkan shalat ini. Padahal andai kita semua tahu hadits
ini…
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,” Itu adalah shalatnya orang
MUNAFIK…!!! Seseorang duduk – duduk dan mengamati matahari hingga apabila
matahari berada di antara dua ujung tanduk syaithan, ia mengerjakan empat
rakaat (shalat ‘ashar) dengan cepat, dan tidaklah mereka menyebut nama Allah
kecuali hanya sedikit saja.” (Shahih, HR. Abu Dawud, no. 399 dan HR. An
Nasa’I, I/254)
Jika keutamaan mengerjakan shalat wustha/ shalat ‘ashar tepat di awal waktu
adalah sedemikian menggiurkan, apakah lantas kita masih berleha – leha dan
bersantai ria untuk mengerjakannya…? Maka sunguh akan merugi orang yang demikian
ini…
Dan jika ancaman yang ditebarkan oleh Allah ta’ala bagi orang – orang yang
lalai terhadap shalat ‘ashar, adalah sedemikian kerasnya, maka apakah kita
masih berniat menunda – nunda dan menganggapnya dengan sebelah mata…? Sungguh
akan celakalah orang – orang yang semacam ini…
Akhirul kalam, semoga Allah ta’ala melindungi saya dan setiap orang – orang
yang matanya tertuju pada tulisan ini, serta memberikan hidayah taufiq kepada
kita untuk bias mengerjakan shalat wustha atau shalat ‘ashar dengan tepat waktu….
—+++—
Ditulis Didit Fitriawan di Sidoarjo, 02 Oktober 2010 pkl. 13.20 WIB
Maraji’ : Kitab al Wajiz Fi Fiqhus Sunnah oleh Asy Syaikh ‘Abdul Adhim
Badawi
No comments:
Post a Comment